
Novel ini penuh dengan sindiran dan kritik sosial atas krisis moral yang dialami anak manusia. Dari masalah rakyat jelata, hingga para pemimpin umat. Dari pedagang kaki lima hingga konglomerat. Para kyai, penulis dan intelektual pun tak luput dari sindiran Siba’i. Dan sangat mungkin novel ini adalah gambaran yang menyindir kehidupan manusia Indonesia masa kini.
Novel ini –sebagaimana diungkapkan oleh Siba’i dalam halaman persembahan– adalah persembahan Yusuf Siba’i untuk Izrail, Sang Pencabut Nyawa.
“Di buku ini, wahai Tuan Izrail, Andalah yang menjadi pemeran utama. Buku ini dari dan untuk Anda. Ini merupakan upayaku yang didorong oleh rasa ketulusan untuk menghadirkan kesan Anda yang sebenarnya atau minimal yang aku pikir “sebenarnya”– pada umat manusia. Aku ingin menghapus segala gambaran ganas dan menyeramkan tentang Anda dari file memori otak mereka.”
Judul Buku : IZRAIL
Tebal : 288 halaman
Harga : Rp 35.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar